Minggu, 20 November 2016

internet satelit


Penyedia layanan satelit Indonesia big net baru-baru ini mengumumkan kerja sama jangka panjangnya dengan perusahaan asal Singapura. Melalui kerjasama yang bernilai USD78 juta (Rp1,02 triliun) tersebut, keduanya ingin menyediakan layanan broadband berkecepatan tinggi di Indonesia mulai tahun 2017 mendatang. Kacific berencana memancarkan sinyal dari satelit miliknya untuk menjangkau seluruh Indonesia, khususnya untuk mengembangkan wilayah Indonesia Timur. Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau. Kacific melihat luas wilayah serta banyaknya jumlah penduduk Indonesia sebagai peluang besar bagi bisnis internet berbasis satelit.
Sementara sejumlah operator menyediakan akses internet broadband ke daerah-daerah padat penduduk di Indonesia, operator internet broadband berbasis satelit baru seperti Kacific akan memainkan peran penting dalam menyediakan konektivitas ke kota-kota sekunder dan kawasan pedesaan di tanah air. Kacific memprediksi internet berbasis satelit dapat sangat berguna bagi sekolah, gedung-gedung pemerintah, perusahaan, dan jalur akses internet publik.
Kacific dan BigNet mengatakan bahwa pelanggan di pulau-pulau dan lokasi pedesaan yang terpencil sekalipun, akan mendapatkan internet berkecepatan tinggi yang terjangkau dengan memasang parabola kecil dan murah (VSAT).
“Ini merupakan langkah penting bagi Kacific, dan potensi besar bagi Indonesia,” kata CEO Kacific, Christian Patouraux. “Menyediakan konektivitas dengan biaya yang relatif rendah dapat meningkatkan permintaan yang belum dimaksimalkan di negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik.”

Internet cepat dan murah untuk semua
Di sebagian besar wilayah di Indonesia, konektivitas internet (kadang-kadang hanya tersedia melalui jaringan 2G dan 3G) beroperasi jauh di bawah ekspektasi perusahaan modern.
“Orang-orang yang tinggal di daerah dengan industri kehutanan dan perikanan mendominasi, sebenarnya memiliki daya beli yang tinggi. Sayangnya, itu belum cukup membuat penyedia layanan internet melayani mereka dengan jaringan fixed line,” kata Zoel Gandhi, Business Development Director BigNet.
CEO BigNet, Nicolas Tannady, mengatakan bahwa layanan ini memberikan banyak keuntungan bagi kawasan di daerah yang selama ini memiliki akses terbatas. Ia menjabarkan:
Rumah sakit dan klinik bisa mendapatkan saran terkait diagnosis dan pengobatan pasien dari para ahli. Siswa dapat mendapatkan akses ke pelajaran dari guru-guru terbaik dan sumber belajar berkualitas. Eksekusi proyek dan program perencanaan darurat dan pemulihan bencana akan lebih efektif. Layanan ini juga akan menciptakan peluang bagi masyarakat luas untuk berkecimpung di ranah e-commerce dan mengakses bandwidth yang terjangkau, dan ke depan berpotensi untuk meningkatkan kondisi finansial masyarakat.

Menurut Christian Patouraux, kedua perusahaan tersebut percaya bahwa jika mereka bisa menurunkan harga layanan internet broadband, permintaan akan semakin besar, dan hal ini akan menciptakan pasar yang sebelumnya tidak terpikirkan di berbagai negara termasuk Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar